Badan Pengatur Hilir Minyak
dan Gas (BPH Migas) memastikan akan menggunakan mekanisme manual dengan
penempelan stiker elektronik dalam program pembatasan bahan bakar
minyak (BBM) bersubsidi.
Ibrahim Hasyim, Anggota Komite BPH Migas
mengatakan, pihaknya sedang menyiapkan perlengkapan teknis untuk
merealisasikan program pembatasan BBM subsidi. "Karena waktunya mepet,
kami pastikan akan menggunakan stiker," ujarnya kepada KONTAN, Minggu
(22/4).
Ibrahim mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan
Kepolisian dan Organisasi Angkutan Darat (Organda) untuk memasang
stiker tersebut. Pada tahap pertama, stiker akan dipasang pada mobil
dinas pemerintah, baik milik kementerian/lembaga, ataupun milik BUMN.
“Ini, kan, bertahap, nanti mobil dinas dulu. Tahap dua baru kan untuk
wilayah Jabodetabek. Kami akan lakukan simulasi secepatnya," tandasnya.
Selain pemasangan stiker, sosialisasi kepada pengguna BBM dan
petugas stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) juga penting.
Nantinya, sosialisasi awal akan dilakukan terhadap para petugas di
SPBU. Hal lain yang juga tak kalah penting adalah pengawasan.
Rencananya, pengawasan ini akan dilakukan secara terbuka dengan
melibatkan beberapa aparat yang bersiaga di titik-titik SPBU tertentu.
Sekedar catatan, pemerintah telah menyiapkan anggaran Rp 400 miliar
untuk program pembatasan BBM bersubsidi di wilayah Jabodetabek
Anggaran
itu diberikan kepada BPH Migas guna menyiapkan dan melaksanakan
pengawasan program pembatasan tersebut. "Nanti kami memberikan list apa-apa saja yang dibutuhkan dalam program ini, baru disesuaikan dengan anggaran yang diberikan," kata Ibrahim
Ibrahim
menjelaskan, mekanisme teknis pengawasan program pembatasan BBM sudah
digodok sejak lama. Dulu, BPH migas sempat mengkaji pengawasan dengan
sistem IT atau smartcard. Namun, mekanisme itu dianggap memakan waktu lama dan mengeluarkan anggaran lebih besar.
Ujicoba
program ini akan dilakukan setelah pemerintah mengumumkan secara resmi
program pengendalian BBM subsidi tersebut. Seperti diketahui,
pemerintah berencana melakukan pembatasan BBM subsidi mulai awal Mei
mendatang, berbarengan dengan pencanangan program penghematan nasional.
Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa sebelumnya bilang,
pembatasan BBM bersubsidi per 1 Mei nanti bisa menghemat konsumsi BBM
sekitar 2 juta kilo liter (kl). Sehingga, konsumsi BBM subsidi tahun
ini bisa ditekan menjadi 45 juta kl. (Narita Indrastiti/Kontan)
sumber: kompas.com
No comments:
Post a Comment