Thursday, April 12, 2012

Minyak Ditutup Menguat ke $102,7 per Barel

Minyak mentah berjangka menguat Kamis (12/4/2012) dinihari tadi, didukung data laporan persediaan, penguatan saham AS dan dolar yang lebih rendah.

Mentah untuk pengiriman Mei ditutup menguat US$ 1,68, atau 1,7%, ke level US$ 102,70 per barel di New York Mercantile Exchange, kenaikan pertama dalam tiga hari.Pada perdagangan sebelumnya, minyak jatuh 1,4%, terendah sejak Februari untuk hari kedua berturut-turut.
Harga minyak menguat setelah rilis data persediaan minyak mingguan pemerintah. Minyak sempat diperdagangkan pada US$ 101,02 per barel beberapa saat sebelum rilis data.

The Energy Information Administration (EIA) mengatakan pasokan minyak mentah naik 2,8 juta barel pada pekan yang berakhir 6 April. Bandingkan dengan ekspektasi kenaikan 1,8 juta barel pekan ini.
EIA juga melaporkan persediaan bensin turun 4,3 juta barel, dan persediaan sulingan, yang meliputi minyak pemanas, turun 4 juta barel. Para analis yang disurvei oleh Platts memperkirakan pasokan bensin turun 1,25 juta barel, dan persediaan distilat naik 200 ribu barel.

Bensin Mei berbalik lebih tinggi, dan berakhir naik 5 sen di US$ 3,30 per galon. Minyak pemanas untuk bulan yang sama naik 2 sen menjadi US$ 3,11 per galon. Ini adalah kenaikan bensin dan minyak pemanas pertama kalinya dalam tiga hari.
Memberikan dukungan untuk harga komoditas, indeks Dow Jones naik 78 poin atau 0,6%, menjadi 12.793, dan Indeks Standard & Poor 500 naik 9 poin atau 0,6% menjadi 1.367.

Ekuitas AS mengalami penurunan terbesar mereka sejak 2012 pada Selasa, setelah aksi jual di Eropa, di mana jatuhnya obligasi pemerintah Spanyol dan Italia, akan mengangkat biaya pinjaman.
Indeks dolar ICE turun 0,3% dari 79,875 pada akhir perdagangan Amerika Utara ke 79,765, menjadi faktor pengangkat harga minyak dan komoditas lainnya.

sumber: inilah.com

No comments:

Post a Comment