Monday, April 9, 2012

Cadangan Minyak Indonesia Tinggal 12 Tahun, Sebaiknya Pemerintah Naikan Harga BBM

Rendahnya penemuan baru ladang minyak di Indonesia maka diperkirakan cadangan minyaknya akan habis 12 tahun lagi. Akibatnya guna memenuhi kebutuhan bahan bakar minyak (bbm) dipastikan kedepannya akan impor minyak 100 persen

"Jadi lebih baik bbm dinaikkan dan dananya untuk mengembangkan energi alternatif sehingga kita hanya sedikit mengimpor bbm,"jelas Wakil Direktur Reform Miner Institute, Komaidi Notonegoro kepada beyondenergynews.com di Jakarta.

Menurutnya dalam 12 tahun mendatang, akan ada 2 hal yang memberatkan yakni Pertama impor minyak yang begit besar hinggga 100 persen, dan membengkaknya subsidi bbm.

"Jika terus memberikan subsidi bbm maka nilai subsidi dalam 12 tahun lagi akan besarmembengkak akibat konsumsinya semakin tinggi. Vulume pemakaian bbm subsidi akan meningkat menjadi 70-80 juta kiloliter (KL), dari sebelumnya sebesar 40 juta KL. Peningkatan ini akibat pertumbuhan ekonomi dan tingginya penjualan otomotif., "ungkapnya.

Sedangkan di sisi moneter,lanjut Notonegoro jika Indonesia mengimpo bbm100 persen, maka devisa impor tinggi dan mengancam nilai tukar. "Tingginya impor bbm ini juga akn berdampak pada daya saing produk kita yang akan terancam,karena kalau harga bbm di luar naik, maka impor bbm naik dan daya saing produk turun," jelasnya.

Karena itu, kenaikan harga BBM subsidi saat ini jadi jalan mutlak yang harus dilakukan oleh pemerintah. DPR harus terbuka untuk berpikir jangka panjang soal roadmap energi nasional.

Sementara menurut Kepala Divisi Humas, Sekuriti, dan Formalitas, Badan Pelaksana Kegiatan Hulu Migas (BP Migas) Gde Pradnyana, cadangan minyak defisit karena lebih banyak yang disedot ketimbang penemuan cadangan baru.

Hal ini berbeda dengan cadangan gas, cadangan terbukti awal 2011 sebesar 105 TCF, sepanjang 2011 kita menemukan cadangan baru sebesar 2,9 TCF sementara kita hanya menguras sebesar 3,1 TSCF jadi nilai RRR-nya masih bagus.

" Untuk minyak pada 2010, angka cadangan minyak kita itu 4,3 miliar barel dan kita sedot tiap tahun 330 juta barel (900 ribu-1 juta barel per hari). Maka di 2011 cadangan kita terbukti tinggal 4 miliar barel,"jelasnya. seraya menambahkan sepanjang 2011 kemarin, cadangan baru yang berhasil ditambah hanya 215 juta barel. Jadi lebih banyak yang disedot ketimbang yang ditemukan.

"Dari data tersebut tampak jumlah penemuan cadangan baru kita hanya sekitar dua pertiga dari jumlah pengurasan. Padahal idealnya rasio penemuan terhadap pengurasan atau dikenal dengan rate replenishment ratio (RRR) sebesar 1," jelasnya.


No comments:

Post a Comment