JAKARTA - Pemerintah bertekad mempercepat program kgnversi bahan bakar
minyak (BBM) ke bahan bakar gas (BBG) untuk sektor transportasi. Selain
membangun infrastruktur, pemerintah juga telah menyiapkan pasokan
gasnya.
Ditargetkan, pada tahun ini program konversi sudah terealisasi
setidaknya di lima wilayah di Tanah Air, yakni Jabodetabek dan Palembang
yang merupakan program lanjutan; Surabaya, Gresik, dan Sidoarjo yang
merupakan program baru.
Untuk pasokan gas, pemerintah bekerja sama dengan delapan kontraktor
kontrak kerja sama (KKKS) dengan total gas mencapai 35,5 juta standar
kaki kubik per hari (mmscfd). Rinciannya, sebanyak 23,1 mmscfd untuk
Jabodetabek dengan pemasok PT Pertamina EP, Medco E&P Indonesia, PT
PHE ONWJ, PT PGN, dan JOBP Talisman Jambi-Mergng.
Lalu, sebanyak 10,2 mmscfd untuk Surabaya, Gresik, dan Sidoarjo dengan
pemasok PHE West Madura Offsore dan Santos. Terakhir, sebanyak 2,2
mmscfd untuk Palembang dengan pemasok Sarana Pembangunan Palembang Jaya
(SP2J dan Pertamina EP.
Menteri ESDM Jero Wacik mengatakan, program konversi BBM ke BBG sangat
strategis untuk ikut mengendalikan konsumsi BBM bersubsidi. Karena itu,
harus dipercepat dan dipermudah implementasinya. Saat ini misalnya, izin
mendirikan bangunan (IMB) untuk stasiun pengisian bahan bakar gas
(SPBG) dibutuhkan 17 tanda tangan dari pejabat di instansi terkait. Jika
itu masih saja terjadi, program konversi BBM ke BBG akan sulit
terealisasi, karena terbentur persoalan birokrasi.
"Hal-hal seperti itu harus dipermudah. IMB harus dipercepat, kalau bisa
seminggu sudah selesai. Kalau begitu caranya nanti keburu saya selesai
jadi menteri baru kelar SPBG-nya. Padahal, program konversi ini sangat
strategis," ungkap dia usai penandatangan nota kesepahaman (MoU) pasokan
gas untuk SPBG, di Jakarta, Senin (23/4).
Dirjen Migas Kementerian ESDM Evita Herawati Legowo menambahkan, ditanda
tanganinya pasokan gas dari delapan KICKS itu adalah bukti komitmen
pemerintah dalam memanfaatkan sumber days alam (SDA) untuk memberi
pilihan bahan bakar transportasi untuk mengurangi BBM yang harganya
mahal dan tidak ramah lingkungan. Diversifikasi energi itu adalah amanat
UU No 30 Tabun 2007 tentang Energi, yang juga dipayungi Perpres No 5
Tahun 2006 tentang Target Bauran Energi, di antaranya penggunaan minyak
tinggal 20% pada 2025.
"Pasokan gas di perkotaan umumnya masih susah dipenuhi. Itu mengingat
infrastruktur gas kota yang masih sedikit. Pasokan gas saat ini memang
hanya bisa dilakukan oleh kota yang memang ada pipa gas dan dilewati
pipa pasokan gas," jelas Evita.
Khusus untuk pembangunan infrastruktur SPBG, sedianya dilakukan di
Surabaya, Gresik, dan Sidoarjo. SPBBG juga akan dibangun lagi di
Jabodetabek, yakni di DKI Jakarta, Bekasi, Depok, Tangerang Selatan, dan
Bogor. SPBG jenis liquified gas for vehicle (LGV-Vi Gas) terutama akan
dibangun di daerah yang tidak memiliki alokasi gas bumi, seperti
Bandung, Bali, dan DIY.
Di sisi lain, pemerintah juga akan membagikan 25.500 unit converter kit
kepada kendaraan dinas dan angkutan umum senilai Rp 1,5 triliun dengan
total penghematan 0,3 juta kiloliter (KL) BBM bersubsidi.
_______________________________________________________________________________
Sumber : Direktorat Jendral Minyak dan Gas Bumi
http://www.migas.esdm.go.id/tracking/berita-kemigasan/detil/270346/Konversi-BBM-ke-BBG-Dipercepat-PASOKAN-GAS-35,5-MMSCFD
No comments:
Post a Comment