Monday, April 9, 2012

Bangsa Yang hemat dan Cerdas Dalam Masalah Subsidi

JAKARTA, Beyondenergynews.com - Pemerintah diperkirakan akan mengeluarkan subsidi bahan bakar minyak (BBM) sebesar Rp 178 trilliun tahun anggaran 2012 ini karena tidak naiknya harga BBM.

Menurut Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Widjajono Partowidagdo, pendapatan pemerintah dari minyak dipekirakan sekitar Rp 205 trilliun akan habis untuk membayar subsidi BBM.

Perhitungan pendapatan pemerinta tersebut dari produksi minyak sebesar 930,000 per hari dan harga $105 per barrel serta kurs sebesar Rp 9,000 per dollar.

Menurut Widjajono setiap kenaikan harga minyak mentah sebesar $15 per barrel mengakibatkan kenaikan subsidi Rp 55 trilyun atau setiap 1$ per barrel mengakibatkan defisit Rp 3,67 Trilyun. Bayangkan kalau harga minyak naik $ 25 per barrel atau lebih.

"Sehingga kita harus serius melakukan penghematan," kata Widjajono, sambil menambahkan subsidi listrik juga telah menelan banyak APBN sekitar Rp 60 trilliun tahun 2012 ini.

Penghematan yang serius dapat dilakukan dengan penghematan subsidi harga BBM dimana subsidi lebih diutamakan untuk yang membutuhkan, penghematan pemakaian energi baik dengan teknologi maupun penggunaan transportasi umum maupun memakai energi non BBM yang lebih murah dan tersedia di dalam Negeri.

Untuk melakukan penghematan Pemerintah harus mengeluarkan peraturan Pertamax wajib untuk mobil pribadi 1500 cc keatas.

Menurut Wamen ESDM perlu peraturan bahwa Premix wajib untuk mobil pribadi dibawah 1500 cc. Premix adalah campuran 50% Premium dan 50% Pertamax dengan harga rata2nya. Cara lain adalah mobil pribadi dibawah 1500 cc harus membeli Pertamax dulu sebelum membeli Premium dalam jumlah yang sama di SPBU.

Perlu peraturan bahwa Premium hanya untuk Angkutan Umum dan Sepeda Motor. Penggunaan tabung LPG 3 kg untuk nelayan melaut perlu disebar luaskan.

Transportasi umum mobil harus ditingkatkan kuantitas maupun kualitasnya supaya masyarakat mau pindah dari menggunakan kendaraan pribadi pada hari-hari kerja ke transportasi umum dan hanya menggunakan pada akhir pekan. Busway di Jakarta memerlukan armada yang jauh lebih banyak.

Pemakaian kereta api ditingkatkan kuantitas maupun kualitasnya baik untuk dalam kota maupun antar kota termasuk untuk angkutan barang dan batubara.

Perlunya penghematan pemakaian listrik dengan memakai lampu dan peralatan hemat energi dan mematikannya apabila tidak diperlukan.

Memaksimalkan pemanfaatan batubara, panasbumi, air, bioenergi untuk listrik dengan diatasi kendala2nya. Harap diingat bahwa biaya listrik dari batubara, panasbumi dan air hanya seperempat biaya listrik dari BBM.

Memaksimalkan pemanfaatan energi surya, angin, arus laut, mikro hidro untuk daerah2 terpencil terutama Indonesia Bagian Timur.

Akan lebih banyak uang yang dihemat apabila kita bisa meminimalkan KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme), mengoptimalkan Penerimaan Pemerintah dan mengefisienkan Pengeluaran Pemerintah.

Menurut Wamen kalau seseorang menyikapi kenaikan harga BBM dengan arif maka pengeluarannya justru berkurang kalau di hari-hari kerja dia menggunakan transportasi umum dan hanya menggunakan mobil pribadi di akhir pekan atau silaturahmi. Pengguna transportasi umum adalah Patriot karena menghemat uang negara, menghemat energi dan polusi.

Naiknya harga BBM justru akan menyebabkan energi lain yaitu batubara, gas, panasbumi, air dan bioenergi dan energi baru (Misal: Coal Bed Metane dan Shale Gas) dan terbarukan lainnya banyak dibutuhkan dan diproduksikan yang akan memberikan lapangan kerja, penghasilan dan pertumbuhan ekonomi serta berkembangnya daerah-daerah terutama di luar Jawa.

Ketergantungan yang berlebihan terhadap minyak dan luar negeri adalah ketidakmandirian. Tidak menggunakan energi yang kita miliki secara optimal adalah tidak bijaksana. Mengkonsumsi energi yang mahal tetapi tidak mengkonsumsi energi murah yang kita miliki adalah kebodohan.

Cara meminimalkan subsidi BBM untuk transportasi dan listrik adalah dengan sesedikit mungkin memakai BBM. Akibatnya, Indonesia mempunyai dana lebih banyak untuk membuat Indonesia lebih cepat menjadi Negara Terpandang di Dunia.

Dengan mengurangi ketergantungan kepada BBM maka Insya Allah Indonesia menjadi lebih baik. Indonesia adalah Negara yang memberikan subsidi yang besar nomor 9 di Dunia sementara nomor satu adalah Iran.

No comments:

Post a Comment