Thursday, April 19, 2012

Energi Alternatif dari Sampah


Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (Dinas Cipta), Kabupaten Malang, Jawa Timur, membuat terobosan memanfaatkan limbah sampah organik menjadi gas metan. Gas ini kemudian dijadikan sebagai bahan bakar alternatif.
Gunawan Purnadi, Kepala Bidang Kebersihan dan Pertamanan Dinas Cipta, mengatakan pihaknya memanfaatkan limbah sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Talangagung, Kecamatan Kepanjen, Malang.
Produksi gas metan mampu memasok penerangan jalan umum, gas bahan baku elpiji, dan bahan bakar untuk mobil. "Gas metan ini disalurkan ke rumah warga di sekitar TPA selama 24 jam," katanya.
Di lokai TPA, terdapat 60 Kepala Keluarga. Mereka mmeperoleh pasokan gas metan secara gratis. Biasanya digunakan untuk bahan bakar untuk masak. "Lumayan untuk pengganti elpiji,' katanya.
Salah satu pengguna adalah Mustiati, warga Desa Talangagung, RT I/RW 5, yang rumahnya sekitar 250 meter dari TPA. Dia memanfaatkan gas metan yang disalurkan lewat pipa pralon sejak sebulan terakhir. Dia mengaku itu bisa menghemat keuangan keluarganya. Sebab kebutuhan kompornya bisa dipenuhi dengan gratis. Ketika memakai elpiji 3 Kilogram, habis setelah 10 hari. Harga elpiji 3 Kilogram Rp. 13.500,-. Maka, sebulan dia menghemat Rp. 47.500,-.
TPA Talangagung memiliki lahan seluas 2,5 hektare. Setiap hari mendapat kiriman limbah sampah organik dan anorganik sebanyak 125 meter kubik. Limbah sampah di tempat ini juga mampu menghasilkan listrik dengan kapasitas 500 watt hingga 750 watt. "Genset di TPA Talangagung menggunakan bahan bakar sampah. Genset satu unitnya mencapai daya 5.000 watt," katanya.
Rudi Santoso, Kepala Laboraturium TPA Talangagung, menjelaskan gas metan juga dipakai sebagai bahan bakar mobil. Dengan memodifikasi mesin Mercy keluaran 1979, hasilnya: 12 kilogram gas metan bisa dipakai untuk menjalankan mobil sejauh 120 Kilometer.
Jika menggunakan premium, mobil tua itu hanya mampu menempuh jarak empat kilometer untuk pemakaian satu liter BBM. "Diharapkan gas metan bisa menjadi bahan baku alternatif mobil,'> kata Rudi.

Majalah GATRA No. 24 Tahun XVIII 19-25 April 2012

No comments:

Post a Comment