Monday, April 2, 2012

ITB Rekomendasikan Bahan Bakar Alternatif

 
 
BANDUNG - Cepat atau lambat, harga bahan bakar minyak (BBM) akan naik. Untuk itu, pemerintah harus mengembangkan sejumlah bahan bakar alternatif.

Rektor Institut Teknologi Bandung (ITB) Akhmaloka menyatakan, kenaikan harga BBM bisa menjadi pelajaran supaya Indonesia tidak tergantung bahan bakar dari fosil itu.

"Jadi orang jangan selalu tergantung kepada BBM. Di sini pemerintah berperan bagaimana perlu mengembangkan energi alternatif minyak dan gas," kata Akhmaloka, baru-baru ini di ITB, Jalan Ganseha, Bandung.

Akhmaloka pun mengungkapkan beberapa energi alternatif yang bisa dikembangkan pemerintah, misalnya gas yang harganya lebih murah. Menurutnya, pengembangan gas juga lebih gampang, hanya perlu mempersiapkan konverternya. "Tinggal problem praktisnya," ucapnya.

Energi alternatif lainnya yang layak dikembangkan adalah biofuel dan biosolar, energi listrik yang memakai tenaga matahari dan gelombang, serta energi air. "Kita sudah seharusnya mencari energi alternatif. Karena kenaikan BBM tidak bisa dihindari. Ini akan terus berlangsung," ujarnya.

Pengembangan biofuel saat ini sudah mulai dilakukan, termasuk di ITB. Hanya saja, masih menghadapi perdebatan terutama soal lahan antara untuk tanaman energi dan lahan untuk pangan.

Lalu, energi alternatif apa yang paling menjanjikan? "Solar masih harus dikembangkan. Air juga. Bagi kita yang hidup di negara tropis dan memiliki banyak tumbuhan, biofuel sangat memungkinkan untuk terus kita kembangkan," imbuhnya.

Menurut Akhmaloka, pengembangan biofuel harus dimaksimalkan, begitu juga energi matahari. ITB sendiri sudah mengembangkan energi listrik dari matahari di tempat riset di Papua. "Tapi daya yang dihasilkan belum begitu banyak," pungkasnya.(rfa)
 
-------------------------------------------------------------------------------------------------
Sumber:  http://kampus.okezone.com/read/2012/04/02/373/603903/itb-rekomendasikan-bahan-bakar-alternatif

No comments:

Post a Comment