Monday, April 9, 2012

Jateng terancam kekurangan BBM Premium


Semarang, Provinsi jawa Tengah terancam kekurangan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis premium sebab kuota sebanyak 2,3 juta kiloliter tidak akan mampu mencukupi kebutuhan masyarakat hingga akhir tahun. Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jateng Teguh Dwi Paryono mengatakan besaran kuota BBM Premium tahun ini untuk Provinsi jateng di bawah realisasi 2011 sebanyak 2,7 juta kiloliter.

“kuota premium Jateng untuk tahun ini hanya 2,3 juta kiloliter yang terbagi untuk 35 kabupaten/kota, sehingga dikhawatirkan akan mengalami defisit pasokan, “ Ujarnya kepada wartawan pekan lalu. Berdasarkan data pertamina region di Jateng rata-rata sebanyak 7.300 kiloliter per hari. Lebih lanjut Teguh menjelaskan, meskipun tingkat penyimpangannya BBM ini sebenarnya sangat kecil dibandingkan dengan BBM jenis Solar, potensi kekurangan pasokan sangat mungkin terjadi mengingat komsumsi Premium sangat tinggi.

Terlebih lagi dengan makin mahalnya harga Pertamax dan pertamax plus kini semakin banyak konsumen yang sebelumnya menggunakan BBM tersebut beralih ke premium. “Dengan dibatalkannya penaikan harga BBM Premium, maka permintaan BBM jenis ini semakin tinggi. Terlebih lagi dengan makin mahlnya harga pertamax dan pertamax plus kini semakin banyak konsumen yang sebelumnya menggunakan BBM tersebut beralih ke Premium. “Dengan dibatalkannya naikan harga BBM Premium, maka permintaan BBM jenis ini semakin tinggi,” ujarnya.

Kondisi ini terjadi karena terjadi disparitas harga yang cukup besar dimana Premium hanya Rp 4500 per liter, sedang Pretamax telah mencapai lebih dari Rp 10.000 per liter. Untuk itu, dia mengimbau kepada para pemilik mobil, terutama mobil mewah, agar mengunakan Partamax, mengingat Premium bersubsidi sebenarnya diperuntukan bagi rakyat kecil. “Pemerintah tak bisa melarang membeli Premium, namun hendaknya kembali ke hati nurani masing masing pemilik mobil mewah dan kita berharap mereka mengunakan Pretamax.

No comments:

Post a Comment