Kapal kayu yang menggangkut 25 ton bahan bakar minyak (BBM) tujuan Rote
Ndao, Nusa Tenggara Timur, Rabu (11/4) malam, tenggelam di Selat Puku Afu
karena dihantam gelombang.
Peristiwa itu tidak menimbulkan korban jiwa. Semua awak kapal berhasil
diselamatkan oleh Tim Search and rescue (SAR) setelah mereka terapung sekitar
empat jam.
Even Lanu, nakhoda Kapal Teluk Intan kepada wartawan di Pelabuhan Tenau,
Kupang, Kamis (12/4), mengatakan saat berlayar dari Pelabuhan Rakyat Namosain,
Kota Kupang, pada Rabu (11/4) petang, cuaca sangat cerah.
Namun, saat memasuki Selat Puku Afu, kapal mulai
oleng karena dihantam gelombang. Saat bersamaan, mesin kapal mati sehingga
kapal tidak bisa dikendalikan hingga akhirnya tenggelam. "Mesin kapal mati
karena kemasukan air laut. ABK (anak buah kapal) sudah berusaha mengeluarkan
air, tetapi tidak berhasil sehingga perlahan-lahan kapal tenggelam,"
katanya.
Menurut Even, ketika kapal akan tenggelam pihaknya melakukan komunikasi
dengan administratur pelabuhan untuk menyampaikan bahwa mereka dalam keadaan
bahaya dan meminta bantuan. Setelah itu seluruh ABK keluar dari kapal dan
berupaya menyelamatkan diri. "Kami semua sempat terapung selama lebih dari
empat jam, sebelum Tim SAR datang dan menyelamatkan kami," ujarnya.
No comments:
Post a Comment