Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral Jero Wacik menegaskan bahwa
pemerintah telah membuang opsi untuk melakukan pembatasan penggunaan
bahan bakar minyak (BBM bersubsidi untuk mobil pribadi,diungkapkan Jero saat memberikan Keterangan pers seusai rapat kabinet terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (3/5)
Pemerintah menganggap secara teknis kebijakan pembatasan BBM bersubsidi bagi mobil pribadi sulit diterapkan. Setelah enam kali pemerintah menyebutkan bakal mengendalikan pembatasan
BBM bersubsidi sejak 2010. Konsep yang pertama digulirkan ialah smart card,
yaitu pembatasan subsid mobil umum dan mobil pribadi berdasarkan kartu
pintar. Lalu muncul konsep pembatasan berdasarkan kapasitas mesin, tahun
pembuatan kendaraan, hingga melarang semua kendaraan pribadi
mengonsumsi premium. Terakhir, pemerintah melibatkan tim dari tiga universitas untuk mengkaj pembatasan BBM. Tetapi hasil kajian juga tidak dipakai. Tetapi semua konsep itu nihil dilaksanakan
Kali ini, pemerintah memastikan sedang memfinalisasi teknis
pengendalian. Rencana pembatasan dilakukan setelah opsi menaikkan harga
BBM bersubsidi batal dilakukan. Pemerintah menilai, jika subsidi BBM
tidak dibatasi, APBN-P 2012 akan jebol karena lonjakan konsumsi BBM
bersubsidi melebihi kuota. Jero mengatakan, pemerintah akan langsung melakukan langkah sporadis,
yakni dengan tidak menyuplai BBM bersubsidi di daerah-daerah yang
dinilai tidak memerlukan BBM bersubsidi
Oleh karena itu, Pertamina mulai membangun SPBU nonsubsidi. Keberadaan SPBU
nonsubsidi di kawasan-kawasan elite dimaksudkan untuk mendorong
konsumsi BBM nonsubsidi oleh masyarakat mampu. Yang sudah diluncurkan
yakni SPBU nonsubsidi di Pondok Indah, Jakarta Selatan.
Keberadaan SPBU yang khusus menjual Pertamax, Pertamax Plus, dan Pertamina Dex di Pondok Indah tersebut akan segera diterapkan di daerah-daerah elite atau kawasan perumahan mewah lain di Jakarta dan sekitarnya. Setelah ini ada tiga lagi, yakni di Fatmawati, Modern Land Tangerang, dan Lippo Cikarang.
Pemerintah mematok kuota konsumsi BBM bersubsidi maksimal 40 juta kiloliter dalam UU APBN-P 2012
Keberadaan SPBU yang khusus menjual Pertamax, Pertamax Plus, dan Pertamina Dex di Pondok Indah tersebut akan segera diterapkan di daerah-daerah elite atau kawasan perumahan mewah lain di Jakarta dan sekitarnya. Setelah ini ada tiga lagi, yakni di Fatmawati, Modern Land Tangerang, dan Lippo Cikarang.
Pemerintah mematok kuota konsumsi BBM bersubsidi maksimal 40 juta kiloliter dalam UU APBN-P 2012
No comments:
Post a Comment