Realisasi penyaluran BBM
bersubsidi oleh PT Pertamina secara nasional dalam 4 bulan pertama telah
mencapai 14,1 juta KL atau 107,4% terhadap kuota pada periode berjalan yang
ditetapkan sebesar 13,2 juta KL.
Realisasi penyaluran BBM bersubsidi oleh PT Pertamina secara
nasional dalam 4 bulan pertama telah mencapai 14,1 juta KL atau 107,4 %
terhadap kuota pada priode berjalan yang ditetapkan sebesar 13,2 juta KL.
Berdasarkan data penyaluran BBM
PSO oleh Pertamina per 30 April 2012, realisasi penyaluran Premium telah
menyentuh angka 8,9 juta KL atau 110% dari kuota yang ditetapkan, yaitu sebesar
8,1 juta KL. Adapun, realisasi penyaluran Solar pada periode yang sama mencapai
4,9 juta KL atau 107% dari kuota Pertamina dalam APBN-P 2012 pada periode
berjalan sebesar 4,6 juta KL.
Namun realisasi penyaluran
Kerosene justru terus mengalami penurunan seiring dengan pelaksanaan program
konversi pemakaian Kerosene masyarakat ke LPG. Realisasi penyaluran Kerosene
mencapai 410 ribu KL atau 73,1% terhadap kuota.
"Jika diakumulasikan, total
penyaluran BBM PSO yang menjadi tanggung jawab Pertamina sesuai dengan APBN-P
2012 hingga 30 April telah mencapai 14,1 juta KL atau 107,4% dari kuota yang
ditetapkan. Jika dibandingkan dengan penyaluran pada periode yang sama tahun
lalu, realisasi ini menunjukkan pertumbuhan di atas 10%," kata Vice
President Corporate Communication Pertamina Mochamad Harun.
Berdasarkan daerah penyalurannya,
dari 33 provinsi di Tanah Air, 23 provinsi di antaranya telah mengalami
kelebihan kuota dengan rata-rata realisasi penyaluran 107%.
Di daerah-daerah yang memiliki
kuota BBM PSO terbesar, meliputi Sumatera Utara, DKI Jakarta, Banten, Jawa
Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur realisasi penyalurannya rata-rata 113,2%
terhadap kuota. DKI Jakarta dan Jawa Barat mengalami kelebihan penyaluran
paling besar, yaitu masing-masing 128% dan 116%.
"Kelebihan penyaluran di
kedua daerah ini terutama dipicu oleh penyaluran Premium. Penyaluran Premium di
DKI Jakarta dan Jawa Barat masing-masing mencapai 136% dan 119% terhadap
kuota."
No comments:
Post a Comment