Jakarta - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)
menyiapkan 2-3 bulan ke depan untuk melakukan
uji coba pengendalian Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi menggunakan Smart
Card atau kartu pintar.
"Smart Card sendiri di dalamnya tertanam chip atau
contactless smart card seperti yang tertanam didalam e-KTP," seperti diungkapkan oleh Direktur
Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi BPPT, Hammam Riza, di Kantor BPPT,
Rabu (2/5/2012).
Menurut Hammam
Riza, pihaknya sudah membuat smart card yang bentuknya hampir menyerupai
e-toll card yang dapat menyimpan jatah atau kuota BBM bersubsidi yang terdapat di dalam memorinya.
"Setiap transaksi di SPBU akan dikurangi sesuai
jatahnya yang telah ditentukan, artinya setiap bulan kendaraan ada jatah kuota,
jika pertengahan bulan habis maka kendaraan tersebut hanya bisa membeli BBM Non
Subsidi,"
Menurut Hammam Riza, penerbitan kartu kendali BBM
tersebut dengan menggunakan data KTP/e-KTP dan STNK pada setiap pemilik kendaraan. Verifikasi identitas dan penyimpanan data
transaksi dilakukan secara teramankan dengan mekanisme pengamanan komunikasi
data seperti mekanisme di e-KTP," jelasnya.
Dengan
dukungan berbagai pihak mulai dari pemerintah hingga masyarakat smart card ini
bisa segera diterapkan dimasyarakat. "Nanti disetiap SPBU akan dilengkapi
dengan alat pembaca card
kendali nir kontak yang dilengkapi dengan secure access module untuk mengamankan
transaksi dan data,"
"Rencananya dalam 2-3 bulan lagi kami akan melakukan
uji coba di sekitar 100-1.000 kendaraan dan diperkirakan biayanya mencapai Rp 800 juta untuk percobaan
tersebut,"
No comments:
Post a Comment