Monday, May 14, 2012

Pertamina Prioritaskan Import BBM Dan Minyak Mentah Dari NOC

PT Pertamina memprioritaskan pembelian bahan bakar minyak (BBM) dan minyak mentah dari berbagai sumber termasuk dari produksi domestic dan memprioritaskan import dari National Oil Company (NOC) dalam upaya memenuhi energy nasional yang meningkat.

"Sistem pengadaan minyak mentah dan BBM yang dilakukan selama ini telah berjalan dengan baik dan dengan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG)," kata Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan.

Pertamina terus bertekad untuk melakukan perbaikan secara berkesinambungan pada proses pemenuhan kebutuhan BBM nasional. Perusahaan berupaya untuk bisa melakukan impor langsung dari NOC, produsen minyak, dan pemilik kilang.

"Untuk itu, mulai kuartal ketiga 2012 kami akan melakukan langkah-langkah untuk merealisasikan rencana tersebut. Hak ini harus dilakukan secara hati-hati untuk memastikan langkah tersebut tidak menimbulkan risiko, seperti kegagalan pasokan impor yang akan berakibat pada terjadinya krisis energi di dalam negeri," ujarnya.

"Kami menyambut baik rencana pemerintah untuk menjembatani upaya kami tersebut karena kontrak langsung biasanya perlu didahului dengan pembicaraan secara government to government (G to G)."

Pertamina memiliki pandangan yang sama untuk secara bertahap dapat mengurangi ketergantungan terhadap impor BBM dan minyak mentah. Oleh karena itu, Pertamina bertekad untuk merealisasikan proyek dua kilang terintegrasi dan ekspansi wilayah kerja eksplorasi dan produksi untuk meningkatkan cadangan minyak nasional.

Pertamina menrencanakan akan membangun kilang baru di dekat kilang Balongan dalam bekerjasama dengan Kuwait Petroleum Intenational (KPI) dengan kapasitas antara 200,000 barrel per hari dan dengan Saudi�s Aramco untuk pembangan kilang baru di Tuban dengan kapasitas 300,000 bph.

Kilang kilang Pertamina saat ini masih membutuhkan import minyak mentah karena produksi minyak dalam negeri terus menurun sampai dibawah 900,000 bph. Sementara kilang Pertamina secara keseluruhan mempunyai kapasitas sekitar 1 juta bph minyak mentah.

Indonesia saat ini adalah net importer minyak karena produksi jauh dibawah kebutuhan, baik kebutuhan BBM dan juga kebutuhan minyak mentah.

__________________________________________________________________________________
Sumber : beyondenergynews.com

No comments:

Post a Comment