Saturday, March 31, 2012

Tanggapan SBY atas paripurna DPR

Menanggapi paripurna DPR terkait RAPBN-P 2012, maka Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberikan tanggapan resminya.
Menurut SBY, pemerintah mengajukan RAPBN-P semata upaya untuk menyelamatkan perekonomian nasional. APBN 2012 dilihat sudah tidak realistis lagi karena terjadi beberapa perubahan asumsi. ”Situasi berubah, sehingga asumsi juga berubah. Target pertumbuhan ekonomi, inflasi, harga minyak mentah, dan nilai tukar, semua ini telah mengalami perubahan asumsi.” jelas SBY.Perubahan ini tentu membuat APBN 2012 harus direvisi.
SBY meyakinkan masyarakat bahwa tidak ada pemerintah yang berniat menyengsarakan rakyatnya dengan menaikan harga BBM. ”Sejak Indonesia merdeka, tidak pernah seorang presiden berkeinginan menaikan harga BBM kalu tidak karena benar-benar terpaksa.” ujar SBY.
Sejarah mencatat pernah terjadi 38 kali kenaikan harga BBM . “Tujuh kali di antaranya terjadi di era reformasi, serta tiga kali di antaranya terjadi dalam era kepemimpinan SBY. Namun pernah juga mengalami tiga kali penurunan harga BBM di era saya.” jelas SBY.
SBY juga menjelaskan bahwa pemerintah tidak serta merta menaikan harga BBM sebagai antisipasi kenaikan harga minyak dunia. ”Kita tentu lakukan segala hal lainnya. Ketika semua hal tersebut  sudah maksimum dan tidak ada jalan lain, maka kita harus menempuh kenaikan harga BBM.” paparnya.
Dalam pengesahan pasal 7 RAPBN-P 2012 yang diketok palu oleh DPR melalui persidangan yang ketat dan alot tersebut, akhirnya disepakati bahwa pemerintah diberikan kewenangan untuk menaikan harga BBM bilamana dalam 6 bulan terkahir didapatkan harga Indonesia Crude Prices (ICP) berada pada level rata-rata 15% di atas US$ 105.
“Tentu pemerintah tidak akan langsung menaikan, masih akan melihat kondisi dahulu sebelum akhirnya memutuskan menaikan harga BBM ketika pada waktunya kondisi tersebut terjadi.” kata SBY. 
Dijelaskan oleh SBY juga bahwa dalam pasal itu juga memberikan wewenang kepada pemerintah untuk mengambil tindakan untuk melakukan langkah lainnya sebagai  kompensasi kenaikan BBM tersebut.
SBY juga menjelaskan bahwa ekonomi global sekarang sedang berada dalam tekananan, termasuk di dalamnya ekonomi Indonesia. Adalah penting memastikan bahwa ekonomi Indonesia dapat terjaga terselamatkan di tengah turbulensi permasalahan ekonomi global.
”Caranya dengan terus mengundang investasi masuk, memastikan ekspor terus tumbuh, konsumsi masyarakat kuat, serta belanja pemerintah dalam hal ini APBN tetap bugar untuk menjadi salah satu penggerak perekonomian.” papar SBY. 
Walaupun pemerintah telah dilengkapi kewenangan ini, Presiden juga menginstruksikan agar jajaran pemerintahan tetap melanjutkan upaya penghematan energi termasuk diversifikasi energi. Juga melakukan penghematan anggaran, berupaya mendapatkan peningkatan pemasukan bagi pemerintah melalui pajak dan non pajak.
”Dan saya juga mengajak rakyat Indonesia untuk menciptakan suasana kondusif, karena tanpa ketertiban maka kondisi ekonomi kita akan makin sulit.” jelas SBY.
Demikianlah tanggapan resmi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono terhadap pengesahan RAPBN-P 2012

2 comments:

  1. Harus nya pom bensin pertamina memberikan sticker kepada mobil mewah sebagai penghargaan jika pakai bbm non subsidi atau pertamax jangan spt mobil ini http://t.co/V2eDPu9F

    ReplyDelete