Tuesday, March 27, 2012

Pengaruh Harga Minyak Mentah dengan Harga BBM bersubsidi di Indonesia



     Sebelum menilai kalau kenaikan harga BBM itu sangat buruk dan tidak efektif, coba ditelaah terlebih dulu dan dipikirkan sekali, dan juga coba dilihat kebijakan pemerintah apa saja yang telah diputuskan sebelumnya yang mungkin bisa dibuat perbandingan bahwa pemerintah tidak salah mengambil kebijakan dan tidak asal mengambil kebijakan loh .
    Harga minyak mentah sangat berpengaruh sekali terhadap kenaikan harga BBM bersubsidi, hubungannya berbanding lurus. Makin melonjak harga minyak mentah maka makin bertambah pula harga jual BBM bersubsidi begitu juga sebaliknya.
    Sebagai gambaran, pada Mei 2008 harga rata rata minyak mintah Indonesia mencapai US 121 perbarel.  Pada saat itu, pemerintah terpaksa menaikkan harga premium dari Rp 4500,- menjadi naik ke Rp 6000 per liter. Namun, per 1 Desember 2008, Presiden SBY menurunkan harga premium menjadi Rp 5500,- per liter karena rata rata harga minyak mentah Indonesia sejak bulan awal Januari-Desember 2008 sudah turun menjadi US 95,87 per barrel. Sejalan dengan penurunan harga minyak mentah Indonesia.
Presiden SBY juga bahkan menurunkan lagi harga jual Premium menjadi Rp 5000,- per liter (15 Desember 2008) dan bahkan sekali lagi diturunkan lagi menjadi Rp 4500 per liter pada tanggal 15 Januari 2009.
   Sejak saat itu, harga premium dan solar tidak pernah naik kendati harga minyak mentah Indonesia kembali melonjak tinggi. Per februari 2012, harga minyak mentah Indonesia sudah menyentuh US 122,17 dollar per barrel, jauh diatas patokan US 90 per barrel dalam APBN 2012.
    Nah sekarang sudah tau apa saja dan kenapa BBM bersubsidi bisa naik, dan juga bagaimana peran pengaruh minyak mentah terhadap naik turun nya harga BBM bersubisidi. Dan juga sangat pentingnya masyarakat yang berpandangan luas dan bijak yg sangat dibutuhkan untuk membuat negara kita mandiri dan lebih baik, kita berharap saja.

No comments:

Post a Comment