Rencana pemerintah untuk memberlakukan pelarangan konsumsi Bahan Bakar
Minyak (BBM) untuk kendaraan jenis CC tertentu, dinilai akan
membingungkan pekerja lapangan di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum
(SPBU).
"Persoalannya adalah bagaimana pekerja yang mengisi BBM bisa melihat secara cepat jenis CC kendaraan yang akan diisi bahan bakar? Penandanya bagaimana?" kata Muhammad Iswahyudi, Sales Representatif Pertamina Wilayah VII Makassar, Jumat 13 April 2012.
Rencananya, pembatasan BBM bersubsidi berlangsung mulai Mei 2012 mendatang. Pelarangan penggunaan BBM bersubsidi untuk kendaraan jenis 1.300 CC ke atas. Kendaraan dengan jenis mesin itu mesti menggunakan BBM non subsidi misalnya Pertamax.
Menurut Iswahyudi, aturan itu harus disertai dengan mekanisme yang jelas. Misalnya penggunaan kartu kendali dengan sistem elektronik, atau e-BBM. Karena kartu itu dapat berfungsi secara otomatis dan terintegrasi ke seluruh SPBU.
"Meski penggadaan kartu ini akan membutuhkan anggaran yang cukup besar," ujarnya. Penggunaan kartu akan lebih efektif daripada menggunakan stiker.
"Persoalannya adalah bagaimana pekerja yang mengisi BBM bisa melihat secara cepat jenis CC kendaraan yang akan diisi bahan bakar? Penandanya bagaimana?" kata Muhammad Iswahyudi, Sales Representatif Pertamina Wilayah VII Makassar, Jumat 13 April 2012.
Rencananya, pembatasan BBM bersubsidi berlangsung mulai Mei 2012 mendatang. Pelarangan penggunaan BBM bersubsidi untuk kendaraan jenis 1.300 CC ke atas. Kendaraan dengan jenis mesin itu mesti menggunakan BBM non subsidi misalnya Pertamax.
Menurut Iswahyudi, aturan itu harus disertai dengan mekanisme yang jelas. Misalnya penggunaan kartu kendali dengan sistem elektronik, atau e-BBM. Karena kartu itu dapat berfungsi secara otomatis dan terintegrasi ke seluruh SPBU.
"Meski penggadaan kartu ini akan membutuhkan anggaran yang cukup besar," ujarnya. Penggunaan kartu akan lebih efektif daripada menggunakan stiker.
No comments:
Post a Comment