Harga minyak turun pada Selasa (Rabu pagi WIB),
mencerminkan pasar saham global karena para pedagang cemas atas
melemahnya data ekonomi di China dan Amerika Serikat.
Minyak juga tertekan, di tengah bangkit kembalinya kekhawatiran
atas krisis utang zona euro. Kontrak utama New York, minyak mentah West
Texas Intermediate untuk pengiriman Mei, merosot 1,44 dolar AS menjadi
ditutup pada 101,02 dolar AS per barel. Minyak mentah Brent North Sea
untuk pengiriman Mei jatuh 2,79 dolar AS menjadi 119,88 dolar AS per
barel di London.
"Minyak mentah jatuh di bawah tekanan aksi jual di pasar yang lebih
luas di tengah kekhawatiran baru pertumbuhan (dan) melemahnya angka
impor dari China, termasuk sedikit perlambatan untuk pengiriman minyak
mentah pada Maret," kata analis VTB Capital, Andrey Kryuchenkov.
Minyak juga terpukul oleh "data pembayaran gaji non pertanian AS yang
mengecewakan dan kekhawatiran terhadap Cina dan zona euro," tambahnya.
Pasar juga terhempas oleh kekhawatiran atas meningkatnya imbal hasil
obligasi pemerintah zona euro, yang mencerminkan keprihatinan mendalam
atas krisis utang yang sedang berlangsung di kawasan itu.
Departemen Tenaga Kerja AS, Jumat, melaporkan bahwa ekonomi Amerika
hanya menciptakan 120 ribu pekerjaan pada Maret, jauh di bawah perkiraan
sebesar 200 ribu pekerjaan.
"Data penggajian non-pertanian AS yang lemah pada Jumat, juga telah
menekan harga, karena menimbulkan keraguan atas kekuatan dari pemulihan
AS," tambah analis David Morrison dari grup perdagangan GFT.
Angka perdagangan Cina yang bervariasi pada Selasa meningkatkan
kekhawatiran tentang ekonomi nomor dua dunia, yang juga merupakan
konsumen energi terbesar.
Cina mengatakan, pihaknya mencatat surplus perdagangan sebesar 5,35
miliar dolar AS untuk Maret, membalikkan defisit perdagangan 31,4 miliar
dolar AS untuk Februari.
Namun, pihaknya juga mengatakan ekspor naik relatif lemah 8,9 persen,
sementara impor naik hanya 5,3 persen, menunjukkan konsumsi domestik di
negara 1,3 miliar orang itu lesu.
Harga minyak naik secara singkat dalam transaksi di Asia pada awal
perdagangan Selasa, didukung kekhawatiran tentang kemungkinan gangguan
terhadap pasokan Timur Tengah, kata para analis.
Produsen minyak mentah utama Iran pada Senin menegaskan, pihaknya
akan mengadakan pembicaraan dengan kekuatan dunia di Istanbul pada Sabtu
tentang program nuklir kontroversial Teheran.
Iran terakhir mengadakan pembicaraan dengan kekuatan yang disebut
P5+1 - Inggris, Cina, Prancis, Rusia dan Amerika Serikat ditambah Jerman
- pada Januari 2011 tetapi dengan tanpa hasil.
Dengan menurunnya harga minyak dunia, pemerintah akan merasa lega karena kemungkinan menurunkan subsidi BBM.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Sumber : Republika Online, Rabu 11 April 2012, 05:34 WIB
http://www.republika.co.id/berita/internasional/global/12/04/11/m2ac1h-saham-global-bergejolak-minyak-dunia-merosot
No comments:
Post a Comment