PT Pertamina EP berhasil meningkatkan produksi
minyak di Kawasan Timur Indonesia (KTI) hingga menembus angka 11.690 barel
minyak per hari (BOPD). Angka produksi tersebut lebih tinggi dibandingkan angka
produksi sebelumnya sebesar 9.539 BOPD. Lapangan Bunyu memberikan kontribusi
terbesar terhadap selisih peningkatan produksi yang mencapai 2.151 BOPD
tersebut.
“Kawasan Timur Indonesia telah bangkit dan memperkuat optimisme peningkatan
produksi minyak di tengah fenomena penurunan produksi secara alamiah. Keberhasilan
produksi ini telah berada di atas target produksi 8.008 BOPD atau lebih dari 45
persen,” ujar Presiden Direktur Pertamina EP Syamsu Alam seperti dikutip dari
situs Kementerian ESDM, Senin (23/4/2012).
Keberhasilan tersebut didapat dari peningkatan produksi yang terjadi di
lapangan-lapangan Pertamina di Region KTI. GM Region KTI Satoto Agustono
menjelaskan bahwa kontribusi dari lapangan Bunyu sebesar 8.460 BOPD, Sangatta
sebesar 2.091 BOPD, dan Papua sebesar 1.139 BOPD.
“Bunyu memberikan kontribusi cukup signifikan dengan keberhasilan pemboran
sumur BN-26 yang pada uji produksi menghasilkan minyak sebesar 2.427 BOPD dan
gas sebesar 0,9 MMSCFD. Kami bersyukur pencapaian tersebut bisa meningkatkan
produksi migas di kawasan ini ,” ujarnya.
Upaya peningkatan produksi di Kawasan Timur Indonesia dilakukan melalui
optimasi produksi minyak dengan menerapkan perubahan pada sebagian metode
lifting dari gas lift system ke ESP (electrical
submersible pump), kegiatan
pemboran pengembangan, dan eksplorasi.
Dalam melaksanakan kegiatan operasi di Region KTI, Pertamina EP dihadapi pada
tantangan penurunan produksi sekaligus persoalan air terproduksi yang cukup
tinggi. Satoto menjelaskan bahwa Pertamina EP menerapkan metode pengelolaan air
terproduksi dengan metode injeksi air sehingga mewujudkan kegiatan operasi yang
ramah lingkungan.
Sumber: okezone
No comments:
Post a Comment